Journey to The Baghdad Stand Part 1

Assalamualikum....

Maaf kalo tulisan aku ni berbau SARA. Tapi tenang ja, cuma dikit doang kok.

Gini ceritanya.
Kemaren tanggal 6 Februari 2009 tepatnya pukul 10.30 pagi *deket2 waktu Shalat Jum'at* aku dan Rico *sobat satu rumah aku* jalan2 keliling kampung dekat kampus.
Mulai dari yang belum terjamah peradaban *SukaPura*-->tempat kontrakan aku, ampe ke daerah yang telah berkembang menuju peradaban yang fana *SukaBirus*.
Semua itu kami tempuh dengan JupiX untuk menunaikan tujuan tulus nan suci kami.
Apa kah niat tulus tersebut????????
Heh!!!!!!
Bukan...
Bukan mau mangkal, ga seru mangkal pagi2 gitu.
Bukan juga mau searching2 cewek,asli bukan itu kok.... *bunda tenang, aku emang lirik2 cewek laen di Bandung, tapi cuma lirik doang, gak sampe nggigit jadi gak ada yang ketularan penyakitku*
Kami muter2 buat cari sarapan.
Tulus juga suci kan niat kami tuh.
Niat cari sarapan itu *bagi kami sarapan sama dengan makan siang* dimulai dengan mencari Ayam Baghdad. Ayam goreng kasih tepung gitu deh.

Pencarian baghda tersebut telah kami pikirkan matang2 dan berdasarkan pertimbangan2 yang logis.
Ni pertimbangannya.
1. Kami sebagai anak kost selalu menjunjung tinggi prinsip ekonomi. Sebagai contoh penerapan dari prinsip ini yaitu kami lebih mementingkan segi kuantitas dari suatu makanan ketimbang kualitas. -->ngirit
2. Kami udah gak punya duit, padahal ni kan tanggal muda. *yup, kami belum dapat kiriman*
3. Berdasarkan 2 fakta di atas, biasanya kami menyikapi kondisi finansial yang kacau tersebut dengan makan di Warteg Barokah. Di warteg ni porsinya banyak dan harganya murah.*bayangin ja, nasi segunung, sayur yang ada rasanya, telur, tempe tu cuma habis Rp. 3500, daripada yang di PGA Mc.Dun, rasanya hambar, mahal pula!!!*
4. Tidak dapat dipungkiri bahwa kami tetap manusia biasa yang punya nafsu *birahi juga*. Maka, saat tu kami bernafsu untuk makan ayam. Ya, kami tau emang harga tu ayam mahal *Rp. 2000* tapi kali ini nafsu yang menang. Jadi intinya 3 hal diatas kami singkirkan........ --> Hwuahahahaha.......... makan enak nih kali ni.

Akhirnya dengan semangat mahasiswa, kami mulai mengitari wilayah IT TELKOM.
Pertama2, kami menuju Kedai Baghdad langganan di dekat Gang Akil.
Okzzzz, mari kita berangkat.
Jeng Jeng Jeng,,,,, berangkat berbekal Jupix dan duit Rp. 10.000, kami secara resmi berkelana.
Bersama Rico dan Jupix aku mengarungi jalan2 penuh dengan marabahaya yang berbentuk polisi jongkok *yup, bukan polisi tidur lagi tapi jongkok, asli tinggi buanget tonjolannya*.
Diterpa hujan rintik2 tak menggoyahkan niat kami.

Bundaran telkom telah kami lalui, itu berarti kami telah menembus batas peradaban.
Bundaran tersebut merupakan batas dari SukaPura *PGA* ke SukaBirus.
Mata kami telah berlinang air mata, ok, bukan air mata sebenarnya, tapi air hujan.
Maju................

Kampus telah kami lewati beberapa saat setelah melewati bundaran telkom.
SukaBirus We're comming.
Gang desa, empang SukaBirus, Vila Yama dan warteg telah kami lalui bersama...
Hikz Hikz Hikz,,,, sedih banget musti nglewatin warteg begitu saja.
Tapi kami musti tetap tegar demi makan Ayam Baghdad.
Sonic kini berada di belakang kami, dengan begini, Gang Akil yang notabennya markas besar Kedai Baghdad tinggal beberapa meters. *pake "s" karna lebih dari 1*

Almost there.....

And finally, we have done this journey.
We called it " Journey to The Baghdad Stand ".

Terimakasih ya Alloh.........
Engkau telah membimbing kami dalam setiap derap kaki kami.
Engkau telah memberi kami kemampuan dalam menghadapi rintangan *baca:polisi jongkok* dalam tiap mil langkah yang kami tempuh.
Sungguh tanpa karuniamu ya Alloh, kami tak kan berdaya menghadapi semua ini...
*sujud syukur*

Ok, sekarang saatnya menjalankan rencana.
Pertama, pesan ayam *dada 1 potong, paha atas 1 potong*.
Kedua, Bayar.
Ketiga, ke warteg *bukannya kangen, tapi mau beli nasi*
Keempat, balik ke kost.
Kelima, makan dengan tenang dan nikmat.

Sebelum lanjut ke peristiwa ini, aku mau tanya dulu.
Maaf, bagi yang Muslim, apa kalian ingat kalo Allah memberi ujian pada hambaNya tu sesuai dengan kemampuannya dan sebagai salah satu jalan agar hambaNya tersebut lebih bertaqwa???
Bajuzzzzzzzzzz....
Ternyata ente semua masih ingat.

Mari kembali ke " Journey to The Baghdad Stand ".

Rencana pertama akan segera kami laksanakan.
Tapi sebelumnya jangan lupa parkir motor dengan benar, ga seenaknya sendiri.
Maaf ya, orang pribumi tu aneh.
Kalo parkir mereka seenaknya, macam tuh jalan punya buyutnya aja.
Masak mereka parkir di pinggir jalan dengan posisi motor tu ga teratur trus g di bahu jalan, tapi masih di jalan aspalnya tu.
Blegug!!!!!!!!
*maaf, kebawa emosi*

Ok, lets go.
Setelah turun dari kuda besi, kami meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. *cuma sekitar 5 meter*
Kami melangkah dengan gegap gempita.
Menyusur jalan dengan pasti, bak kesatria yang menuju medan perang.
Laksana kepala keluarga yang pergi bekerja untuk menafkahi keluarganya.
Bagai Rosy yang lari ke kamar mandi buat pipis setiap bangun tidur.*hehehe,,,,*
Langkah kami mantap menuju gerobak warna hijau itu.

Pas nyampe di depan tuh gerobak, kami menemukan beberapa fakta yang menggemparkan dunia persilatan.
Fakta pertama, gerobaknya ada.
Fakta kedua, yang jual ayam baghdad ga ada.
Fakta ketiga, kompornya ada.
Fakta keempat, kompornya mati.
Fakta kelima, tempat naruh ayam goreng ada.
Fakta keenam, ayam gorengnya ga ada.
Fakta ketujuh, terdapat 2 orang mahasiswa cengok ngliatin tu grobak.

Whuooooooo...........

Bingung, sebenarnya apa yang terjadi???
Di manakah suami istri penjual Ayam Baghdad itu?
Di manakah potongan2 ayam pra maupun pasca masuk ke penggorengan?
Di manakah kotak yang buat nampung uang, padahal biasanya ada di situ?
Yang paling penting, di manakah rumah spongebob squarpant itu?-->yang ini ga nyambung

Setelah 10 detik menjadi keledai cengok di depan gerobak, kami berasumsi bahwa kedai tersebut tutup.
Hipotesa kami telah tebukti dengan ditemukannya secarik kertas bertuliskan " Ayam Baghdad tutup hingga tanggal 10 Februari ".

Hening...........

Masih hening juga..........

Akhirnya mengheningkan cipta,,,,




Lantas, apa yang sebenarnya telah terjadi?
Ada apa gerangan dengan Kedai Baghdad tersebut?
Apakah kedua mahasiswa cengok itu bisa makan sebelum Shalat Jum'at?
Pakah ini ujuan dari Alloh SWT untuk menambah tingkat keimanan hambanya?
Dan yang paling penting adalah, apakah Asmiranda akan menjadi istriku kelak???????????????

Nantikan kisah selanjutnya pada "Journey to The Baghdad Stand part 2"




Bye, Chuik...........

Wassalamualaikum.

Newer Post Older Post