Tetes Haru Seorang Anak

Assalamualaikum..

Termenung..
Itu yang aku rasakan sekarang ini.
Merasa bersalah...
Penuh dosa...

Pembangkang yang gigih...
Pembohong ulung...

Betapa tidak merasa hina aku ini.
Sungguh tidak tau diri aku ini.

Durhaka...
Mungkin saja begitu...

Mama..
Papa..
Dua orang yang mendidikku..
Mengajari dan membimbingku..
Sejak kecil..
Dengan sabar, telaten dan penuh kasih sayang..
"Semoga menjadi anak Soleh yang berbakti bagi orang tua, agama dan tempat dia bernaung"
Doa itu selalu terpanjat setiap saat oleh orang tuaku...

Usaha dan kegigihan mereka tiada tara..
Tenaga, waktu, harta dan segalanya dipertaruhkan untuk mendidik buah hatinya..

Setiap langkahku selalu dibimbing oleh doa mama dan papa..
Tak pernah mereka lengah untuk menemaniku lewat doa..

Tapi...

Bagaimana denganku??
Yang hidup hanya untuk mengejar kepuasan duniawi..
Sesekali melirik dan mempersiapkan pondasi di akhirat...
Namun hanya sesekali...

Kekacauan yang kubuat...
Kesalahan yang kulakukan...
Kebodohan ulahku...

Bukan...
Itu bukan didikan orang tuaku...
Itu bukan hal hal yang mama papa ajarkan...

Itu murni kesalahanku..

Apa aku durhaka??

Hanya bersenang senang..
Menghambur hamburkan uang..
Bermain semauku..
Kacaunya studyku..
Iman yang pasang surut..
Semua itu karena aku terlena..
Terlena oleh nikmat dunia..

Sesaat tak mengenal Alloh...
Sering mengabaikan orang tua...

Itu salahku..
Salahku, yang tidan memperkokoh iman dan taqwa..
Sehingga jiwaku digerogoti indahnya dunia yang fana ini..

Sungguh malu...

Malu...

Malu pada Alloh..
Malu pada mama papa..
Malu pada diri sendiri..
Bahkan aku malu pada semua orang..

Aku malu...
Kenapa sebegitu bodohnya aku ini.
Padahal mama papa sudah mendidikku..
Tapi jiwa barbar ini tak bisa menerapkan ajaran mereka..

Aku sudah membuat mama papa kecewa..
Pelajaran dan petuah mereka aku anggap angin lalu saat aku sedang tinggi..
Dan terus berulah..

Peluh mereka keluar...
Air mata berlinang...
Tampak api akan membakar...
Tampak gunung akan meletus...

Tangisan pecah sudah...

Mereka menangis saat mengetahui kesalahanku...

Mereka merasa itu keteledoran mereka yang lalai menjagaku..

Padahal, seperti tadi, ini murni kesalahanku...

Mereka tidak benci..
Mereka marah..
Karena mama papa sayang Erda...

Sungguh merasa hina Erda ini...
Sudah salah, masih saja disayangi...
Kalau bukan mama papa yang sayang dengan tulus, tidak ada yang bisa melakukan hal itu...

Apa aku masih dipercaya??
"Kalo bukan dengan anak, dengan siapa lagi papa akan percaya?"

Sungguh menohok...

Tak kuasa..
Aku menangis di depan papa..

Sungguh kasih sayang tak terbatas yang mama papa beri untuk Erda...

Satu hal...
Aku akan pegang teguh kepercayaan mereka..
Tak kan ku sia siakan lagi...
Cukup sudah penderitaan mama papa karenaku...
Aku akan buat mereka bangga karena telah mendidikku...
Aku akan berbakti pada mama papa...

Mama papa adalah anugrah dari Alloh...
Dengan aku berbakti, berarti aku bersyukur atas karunia Alloh...

Terimakasih Mama...
Terimakasih Papa...
Terimakasih Ya Alloh...

Wassalamualaikum..

*Bapak di Kerten, Solo, maafkan Rosy karena sudah ingkar.. Maaf, ini semua kesalahan Rosy. Mbak Galuh, aku minta maaf... Maaf sudah mengecewakan... Mungkin kesempatan yang kesekian belum pantas aku terima.. Aku tau, ini bodohnya aku yang selalu meledak ledak.. Maaf dan terimakasih untuk semuanya.. Salam buat keluarga di Solo..*

Newer Post Older Post

2 Responses to “Tetes Haru Seorang Anak”

amy chaniago said...

Sebuah dan stiap langkah2 yang sudah kamu pilih di dalam hidup kamu..itu layaknya sebuah proses di dalam hidup ochy sayang..

Berusaha untuk selalu berbesar hati dan menikmati jalan yang sudah Allah berikan untuk kita..
Mungkin hanya itu yg bs kita lakukan sebagai hambaNya..

Emosi akan selalu ada...Dan mungkin bs naik turun..Karena kita memang lah manusia, yang pernah lalai, lupa, dan selalu salah...
Sebagai s'org anak, selalu lah meminta maaf stelah kamu sadar dalam perenungan kamu di hari-hari kamu...
Maafkanlah diri kamu...
Dan maafkanlah semua orang...
Dan meminta maaflah pada mereka semua...
Hanya itu yang akan dapat sdikit membuat ketenangan hati di dalam jiwa...

Kunci dari smua ini adalah di "hati"...
Selama setiap kita melangkah, kita bs mendengar bisikan-bisikan nurani dan hati...
Selama kita bs mengikuti kata-kata itu...
Insyaallah jalan yang baik akan selalu ada di hadapan kamu sayang...

Dunia ini adalah ajang bagi manusia untuk selalu berusaha "memperbaiki" segalanya...
Dan tidak ada kata terlambat untuk ini...
Kami pun hanya bisa saling mengingatkan kamu...Begitu pula dirimu yang selalu bisa mengingatkan kami...

Kami selalu mendoakan kamu...
Karena kami semua sayang kamu..
karenaNya...
Karena DIA...ALLAH...
*yg selalu menerangi jalan kita, menaungi dengan cahayanya*...

Shingga berkah pun akan selalu ada di dalam diri..dan kita pun dapat merasakannya..
Dg sbuah ketenangan batin,rasa bahagia yang tiada taranya dan tidak bisa disandingkan dg apa pun...

Selalu bersyukurlah kita sebagai manusia...
Karena Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya yang selalu berusaha untuk kembali padaNya...

"tidak ada kata terlambat di dalam hidup ini, selama nafas masih trus mengiringi langkah-langkah dalam hidup kita*

LOVE U...
Keep on spirit !!!
Dunia ini indah...
dan Hidup ini indah...dg segala rencana baikNya...
sebuah "rahasia"...

amy chaniago said...

ketika tabir sebuah "hati" telah terungkap, kamu pun dapat selalu tersenyum karenanya....bersyukur dan berbagialah, sesaat kamu pun dapat menangis dg hatimu...dan kmudian dirimu dapat tersenyum setelahnya...karena sebenarnya itu pula lah yang akan semakin menguatkan hatimu...Tidak membuatnya semakin keras...Akan tetapi, hatimu justru semakin lembut karenanya...

Allah Maha Penyayang dan Pemaaf... *takkan pernah brhenti untuk menuntun langkahMu*...