Anatara Mimpi-Orang Arab-Rumah-Wanita-Anak Kecil-Lantunan Al Qur'an

Assalamualikum,,

Aku mau posting yang agak serius nih,,

Ni lagi ngenet di Foodcourt BEC *Bandung Elektronik Center*

Aku mao nyritain kejadian aneh yang aku alami sejak 3 hari lalu mulai dari jam 1 ampe jam 3 pagi.
Jadi gini, udah sejak 3 hari lalu tuh aku mimpi *seorang reader:aku sejak kecil dulu udah mimpi*.
Dan tu mimpi tu sama terus.
Pertama aku ga gubris tu mimpi, yang kedua mulai ngerasa agak2 aneh, lantas pada mimpi yang ke 3 aku berpikir, "ini bukan mimpi biasa, pasti ada makna di balik semua ini".
Alasan ku tu gini,,
1. Tu mimpi berakhir pada jam yang sama.-->3 pagi
2. Mimpinya sama dalam kurun waktu 3 hari.
3. Mimpinya tu pas aku tidur.-->yang ini nemang agak maksa

Ni aku bakal ceritain tuh mimpi.-->bukan rekayasa

Aku ngerasa jalan jauh banget *perasaan doang*, tu sekitarnya sepi.
Sepi akan orang, tapi terdengar lantunan ayat Al-Quran.
Entah ayat apakah itu?
Selang beberapa lama, aku jadi jalan di sebuah area yang dipenuhi orang2 Arab gitu.
Lingkungan sekitar juga macam di timur tengah. *aku merujuk dari yang aku liat di film AAC, ya walopun itu ga di timur tengah tapi di india*
Sepanjang jalan banyak berpapasan ama orang arab, mereka senyum ke aku dan aku juga senyum doang ke mereka.
Sebenarnya aku punya niat buat negur dan bertanya ama mereka ini di mana? Tapi ga bisa keluar dari mulut.
Mungkin daripada mereka ga ngerti bahasaku jadi mending ga ngomong ja.
Eniwey,mari kita lanjut.
Berawal dari tempat yang sepi, lantas berada di kerumunan orang Arab, kini aku berjalan di area perumahan.
Asing bagi aku.
Dan suara lantunan ayat itu masih berlanjut.
Terus berjalan lurus.
Sekian lama berjalan,*beneran, aku ngerasa gitu* aku berhenti di depan sebuah rumah.
Bangunan rumah yang sederhana namun memiliki halaman yang cukup luas.
Tipikal rumah yang nyaman sejuk karena ada beberapa pepohonan yang rimbun di halaman depannya.
Dari dalam terdengar suara orang yang sedang melafalkan Ayat Suci Al-Quran.
Entah mengapa aku mematung di depan rumah tersebut.
Terpaku untuk beberapa saat.
Sesaat berlalu, ada sesosok wanita berjilbab muncul dari dalam rumah itu.
Dia melambaikan tangannya pertanda memanggilku.
Tampak di sana dia telah menyambut kedatanganku dengan senyum yang manis damai nan menawan.
Subhanallah, aku tau ini mimpi.
Sekilas aku perhatikan wajah tersebut, tampak familiar.
Wajah itu, senyum itu, aku rasa aku mengenalnya.
Meski masih diselimuti keraguan, tapi aku tetap tak kuasa menahan tubuhku untuk menghampirinya.
Sungguh aku dikendalikan dalam mimpi ini.
Ya Alloh, apa aku salah dengan berjalan kepadanya??
Hanya itu yang dapat ku katakan, walo tetap tertahan di dalam hati saja.
Kini, wanita itu tepat di depanku.
Tiba, sesosok anak laki2 mengintip di balik badan wanita itu sembari tersenyum dengan manis.
Apakah dia mengenalku??
Masih berusaha untuk mencari tau siapa anak kecil itu ketika tiba2 sang wanita itu meraih tanganku dan manyalimi juga menciumnya.
Sebenarnya ada apa ini, ya Alloh??
Seketika itu pula aku terbangun dari tidurku.

Nah, pas aku bangun, aku udah ga dalam posisi tiduran lagi, melainkan udah dalam posisi terduduk.
Ya Alloh..........
Mimpi yang penuh akan makna, begitu pikirku.

Liat jam di HP, tu yang aku lakukan setelah terbangun.
02.55, great, masih pagi ternyata.
Trus mau ngapain?
Tidur lagi aja ah.
Baru sesaat tidur, aku ngerasa ada yang sentuh tanganku.
Sontak aku bangun.
Ternyata tanganku ketindih buku.
Udah, bis tu ga bisa tidur lagi.
Dalam hati mikir, wah ni bisa jadi alarm buat Shalat Tahajud juga nih.
Tapi ni termasuk alarm dengan kategori menyeramkan serta extrime.

Jadi ya gitu itu ceritanya.
Sejak hari Selasa kemaren ampe ni Kamis, mimipi ku cuma gitu2 aja.

Kemaren, pas mimpi aneh ku berumur 2 hari *waktu itu baru 2 kali* aku tanya ama beberapa orang tentang mimpi ini.

Waktu aku tanya ama Pakdhe ku yang notabennya seorang Ustadz, aku dapat penjelasan.
Katanya gini, di dalam mimpi itu kan aku ketemu ama banyak orang Arab, kata beliau InsyaAlloh, bakal ada kebaikan.
Katanya, mimpi bertemu dengan orang Arab tu pertanda baek.
Lantas tentang rumah, rumah tu mencerminka hati seseorang.
Kalo mimpi ngeliat rumah yang bersih, isyaAlloh, hatinya juga sedang bersih.
Begitu juga sebaliknya.

Trus, lanjut lagi, aku tanya mimpi itu ama mama.
Mama tu juga tau tentang agama.-->keluarga mamaku tu agamanya kuat banget, yah walo kata orang2 tu terlalu fanatik.
Kata mama, ya tu isyaAlloh pertanda baik, tapi semua tetap diserahkan ama Alloh SWT.
Cuma gitu tanggepannya.
Bis itu kami malah ngobrol tentang design rumah yang di solobaru mau digimanain bagian depannya.
Jauh dari penjelasan yang aku harapkan.
Tapi, ya emang gitu lah mamaku.
Agak aneh.
Sedikit cerita, dulu mamaku pernah minta tolong ke aku buat beliin mesin cuci ama kulkas.
Beliau minta tolong ke aku karena tau kalo aku mau ke pameran elektronik.
Yang beliau ga tau tu aku mau ke pameran komputer.
Mana ada mesin cuci ama kulkas di pameran komputer.
Hehehehe.....

Ok, just back to my dream.

I hope to all of readers, if you know something bout my dream, tell me, please........

Sejauh ini, aku masih menganggap tu mimpi sebagai alarm buat Shalat Tahajud.
Lumayankan kalo setiap hari dapet alarm buat Tahajud secara rutin.
Ladang pahala tuh.

Semua ini pasti bermakna, mungkin Alloh SWT mempunyai rencana untukku.
Rencana itu insyAlloh akan menambah imanku kepadaNya...
Amin


See you next, stay on in my blog.... *just if you want*

Bye, Chuik..........

Wassalamualaikum,,

Journey to The Baghdad Stand Part 2

Assalamualaikum.
Kembali lagi ama aku di "Journey to The Baghdad Stand".
Nyambung yang lalu.
Pertanyaan yang ada di part 1 akan segera terjawab.

The Next Part.

Sedih, kecewa, dongkol, gelisah dan kelaparan.
Itulah perasaan yang sedang berkecambuk di hati kami.
Ingin rasanya aku berlari pulang sambil teriak " Mengapa?! Mengapa kau tutup Baghdad?! Mengapa kau tutup di saat kami punya keberanian untuk membelimu?! ".
Tapi Rico mencegahku melakukan tindakan binal itu.
" Sadar, Chy... Kita harus tetap tabah. Ingat, ini adalah ujian dari Alloh kepada kita. Kita ini hamba2 yang terpilih dari jutaan sperma bapak kita. ".
Setelah mendapat petuah maha bijak dari Rico, aku tersadar.
"Co, kalo ga salah di sukapura tu ada yang jual Baghdad juga, tapi malem" kataku gitu.
"Ouw,, malem ya Chy?? Trus ni kita makan apa? Kalo lapar ntar Shalat Jum'atnya ga Khusyuk lho..." Rico jawab gitu
"Yo weis lah chy, ke Dayeuh Kolot *Dako* aja" Rico mengutarakan ide brilian itu.
Emang ciamik deh Rico tu.

Now, we will go to Dako.........

Kerajaan Dako tu terletak di sebelah timur SukaBirus.
Dan untuk menuju Dako tu kami musti nglewatin jalan raya.
Di jalan raya ada pak polisi.
Pak polisi bertindak tegas pada pelanggar tata tertib lalulintas. *GR para polisi tuh*
Kami ga bawa helm.
Artinya, menuju Dako merupakan perjalanan yang penuh dengan maratabak, eh bukan, maksudnya penuh dengan marabahaya.

Setelah berdiskusi, kami memilih untuk menghadapi mara bahaya tersebut ketimbang ntar pas Shalat ga Khusyuk.

Di perbatasan SukaBirus ama Dako ada sebuah Sekolah Dasar.
Sebenarnya ga ada yang aneh dari sekolah itu.
Biasa2 aja.
Seperti sekolah pada umumnya.
Tapi ada seorang siswinya yang menurut aku freak banget.
Bikin bernafsu untuk nyritainnya.

Jadi begini.
Tu sisiwi adalah seorang cewek.-->namanya juga siswi
Dia tu kaum pribumi, tapi ga suka parkir sembarangan coz aku yakin doi ga bisa naek motor sendiri.
Tapi dia bukan siswi biasa.
Dia mengenakan jilbab. *aku emang suka sama yang berjilbab, tapi bukan berarti aku maniak lho... cuma kagum, anggun gitu. Aku juga bukan Pedophil*
Dari pakaiannya aku menyimpulkan kalo dia tu muslimah.
Dia tipe muslimah yang ambisius.
Kenapa aku bisa tau kalo dia tu ambisius?
Padahal kami ga saling kenal.
Aku liat ja cuma sekali.

Mari saya jelaskan.

Sebagai Umat Muslim kita semua tau bahwa anjing itu ga boleh dipelihara *kecuali sebagai penjaga* karena air liurnya yang najis besar tu.
Ingat ga ada kisah dari Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa saat malaikat jibril hendak mengirimkan Wahyu dari Alloh SWT, Jibril enggan masuk ke dalam rumah Rasul.
Ternyata ada seekor anjing yang tidur di bawah ranjang di rumah Rasul jadi Jibril tidak mau masuk.
Sungguh betapa hinanya anjing itu.
Tapi Alloh tidak menciptakan sesuatu dengan percuma.
Anjing bisa dimanfaatkan sebagai penjaga rumah *di luar tentunya* ataupun sebagai anjing pelacak.
Sungguh Maha Bijaksana Alloh SWT.

Kembali ke siswi tu.
Jadi pas aku liat dia pulang sekolah tu lagi bawa seekor binatang berkaki 4.
Tu binatang di kasih rante lehernya.
Diajak jalan2 gitu menyusur tepian sawah. *di IT TELKOM masih ada sawah yang berserakan*
Tau ga tu binatang apa?
Coba tebak!!!
Heh, bukan!
Ga boleh bawa2 anjing, dia tu muslimah.
Coba tebak lagi.
Geblek, ya ga mungkinlah dia bawa rusa jalan2 gitu.
Inilagi ngaco, mbak, tu binatang bukan beruang. Beruang tu gedhe banget sedangkan tu siswi cuma setinggi dispenser plus galonnya doang.
Lha, bener tu mas, tu binatang ternyata adalah seekor kucing.
Yuppy.
Dengan biadabnya tu kucing dipaksa berakting seperti anjing.
Kayaknya tu siswi terobsesi banget ama anjing.
Tapi dia tetap teguh di jalan Alloh.
Ga boleh bawa anjing!!
Tidak ada akar, rotanpun jadi.
Gak boleh anjing, kucing pun di paksa jadi anjing.
Benar2 siswi yang ambisius.
Kebayang ga gimana perasaan tu kucing?
Di paksa merubah kepribadiannya?
Pasti sakit banget.
Coba kalian bayangkan kalo misal suatu saat kalian dipaksa bertingkah sebagai kompor gas??
Ga enakkan kalo ga jadi diri sendiri??!!

Eniwey,lupakan kisah kucing rasa anjing tu dulu yah.....
Kembali ke " Journey to The Dako to Find Baghdad Stand ".
Saatnya nyebrang ke jalan raya.
Hal yang terlintas di kepala kami saat akan menyebrang ke jalan raya adalah gimana nanti kalo kena tilang ama polisi????
Aku dah trauma kena tilang.
Di Bandung aku pernah kena tilang waktu ngantar temanku pulang ke kostnya.
Saat tu jam 6 pagi.
Bermodalkan boxer ma kaus kutang aku lewat jalan raya buat anter teman.
Waktu berangkat ga ada tanda2 algojo pencabut SIM *baca:polisi*.
Tenang dulu.
Coz di tanggal2 muda gini pikirku ga bakal ada polisi iseng masuk kampung.
Tapi fakta tak selalu sama dengan opini.
Apes pas pulang.
Tiba2 tanganku di tarik orang pas mau masuk gerbang IT TELKOM.
Tangannya besar.
Kokoh.
Pake sarung tangan.
Aku kira tu asisten laboratorium, habisnya dia pake sarung tangan.
Tapi setelah ku amati bentuk sarung tangannya, ternyata beda ama Aslab.
Kok sarung tangannya gitu ya???
Di pergelangan tangan ada handban loreng putih item.
Jangan2.......
Mateng aku!!!!
Tu ternyata tangannya pak polisi.
Yessss.
Aku dengan sukses ditangkap polisi.
Parahnya aku ditangkap dengan berpakaian yang menggairahkan *kaus kutang, boxer, sendal jepit*.
Yes....

Back to our journey.
Di jalan raya, perasaan kami dah DUG DUG SEEERRRR......
Semua orang yang naek motor tu pada pake helm.
Saat kepanikan menaungi sanubari kami *sok puitis* tiba2 ada tentara dari arah berlawanan pake motor ga pake helm.
Huahahaha......
Ada orang dari arah berlawanan ga pake helm, berarti di sana aman.
Senangnya hati kami.
Tapi, rasa senang dan tenang kami berubah dalam waktu 1 menit.
Dalam kondisi tenang tiba2 ada motor salip kami, kenseng buanget tuh motor.
Karena jengkel, aku amatin tu motor.
2 detik kemudian aku tersadar, ternyata yang nyalip tu adalah tentara yang tadinya ga pake helm.
Sekarang tentara tu pake helm.
Perasaan mulai ga enak.
Gundah merajai hati kecil ini. *belagak sok puitis lagi*
Dan benar aja.
Dari kejauhan terlihat sekumpulan polisi lagi razia.
Dan ternyata pula, banyak tentara yang ketangkep gara2 mereka ga pake helm.
Moncrot!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Lhah,,,
Gimana nih nasib kami.
Ga dapet baghdad di SukaBirus, di Dako sebenarnya ada, tapi tu kedai masih ke barat ladi dari razia.
Apes...
Bukan apes, tapi cobaan.

Mau ga mau kami caps pulang ke kontrakan....

Cerita dari Dako sampe kontrakan aku skip ja.

Kami tiba di kontrakan dengan selamat.
Selamat sentosa.
Sekali lagi, SELAMAT............

Emang sih kami pulang dengan selamat, tapi tetep ja pulang dengan tangan hampa.
Ga bawa maem.
Gawat.
Perut kami lapar.
Takut ntar Shalat Jum'atnya ga khusyuk.

Karena kami manhasiswa yang kreatif, kritis dan bombastis *ga nyambung*, kami segera bertindak cepat menanggulangi masalah ini.
Kami mau masak mie instan.
Brilian bukan.
Ga ada baghdad, mie instan pun jadi.


In the end,,
"Journey to The Baghdad Stand" dan "Journey to Dako to Find Baghdad Stand" kini resmi kami tutup dengan hasil yang sangat mengecewakan.
Pastinya mengecewakan, mana Ayam di ganti ama Mie.
Ga cucok gitu loh...........

Tapi yang terpenting adalah, saat Shalat Jum'at kami ga kelaparan dan tetap Khusyuk.

Udah ah cerita "Journey to The Baghdad Stand"nya.-->lagi2 endingnya jelek banget

Bye, Chuik.........

Wassalamualaikum.

Journey to The Baghdad Stand Part 1

Assalamualikum....

Maaf kalo tulisan aku ni berbau SARA. Tapi tenang ja, cuma dikit doang kok.

Gini ceritanya.
Kemaren tanggal 6 Februari 2009 tepatnya pukul 10.30 pagi *deket2 waktu Shalat Jum'at* aku dan Rico *sobat satu rumah aku* jalan2 keliling kampung dekat kampus.
Mulai dari yang belum terjamah peradaban *SukaPura*-->tempat kontrakan aku, ampe ke daerah yang telah berkembang menuju peradaban yang fana *SukaBirus*.
Semua itu kami tempuh dengan JupiX untuk menunaikan tujuan tulus nan suci kami.
Apa kah niat tulus tersebut????????
Heh!!!!!!
Bukan...
Bukan mau mangkal, ga seru mangkal pagi2 gitu.
Bukan juga mau searching2 cewek,asli bukan itu kok.... *bunda tenang, aku emang lirik2 cewek laen di Bandung, tapi cuma lirik doang, gak sampe nggigit jadi gak ada yang ketularan penyakitku*
Kami muter2 buat cari sarapan.
Tulus juga suci kan niat kami tuh.
Niat cari sarapan itu *bagi kami sarapan sama dengan makan siang* dimulai dengan mencari Ayam Baghdad. Ayam goreng kasih tepung gitu deh.

Pencarian baghda tersebut telah kami pikirkan matang2 dan berdasarkan pertimbangan2 yang logis.
Ni pertimbangannya.
1. Kami sebagai anak kost selalu menjunjung tinggi prinsip ekonomi. Sebagai contoh penerapan dari prinsip ini yaitu kami lebih mementingkan segi kuantitas dari suatu makanan ketimbang kualitas. -->ngirit
2. Kami udah gak punya duit, padahal ni kan tanggal muda. *yup, kami belum dapat kiriman*
3. Berdasarkan 2 fakta di atas, biasanya kami menyikapi kondisi finansial yang kacau tersebut dengan makan di Warteg Barokah. Di warteg ni porsinya banyak dan harganya murah.*bayangin ja, nasi segunung, sayur yang ada rasanya, telur, tempe tu cuma habis Rp. 3500, daripada yang di PGA Mc.Dun, rasanya hambar, mahal pula!!!*
4. Tidak dapat dipungkiri bahwa kami tetap manusia biasa yang punya nafsu *birahi juga*. Maka, saat tu kami bernafsu untuk makan ayam. Ya, kami tau emang harga tu ayam mahal *Rp. 2000* tapi kali ini nafsu yang menang. Jadi intinya 3 hal diatas kami singkirkan........ --> Hwuahahahaha.......... makan enak nih kali ni.

Akhirnya dengan semangat mahasiswa, kami mulai mengitari wilayah IT TELKOM.
Pertama2, kami menuju Kedai Baghdad langganan di dekat Gang Akil.
Okzzzz, mari kita berangkat.
Jeng Jeng Jeng,,,,, berangkat berbekal Jupix dan duit Rp. 10.000, kami secara resmi berkelana.
Bersama Rico dan Jupix aku mengarungi jalan2 penuh dengan marabahaya yang berbentuk polisi jongkok *yup, bukan polisi tidur lagi tapi jongkok, asli tinggi buanget tonjolannya*.
Diterpa hujan rintik2 tak menggoyahkan niat kami.

Bundaran telkom telah kami lalui, itu berarti kami telah menembus batas peradaban.
Bundaran tersebut merupakan batas dari SukaPura *PGA* ke SukaBirus.
Mata kami telah berlinang air mata, ok, bukan air mata sebenarnya, tapi air hujan.
Maju................

Kampus telah kami lewati beberapa saat setelah melewati bundaran telkom.
SukaBirus We're comming.
Gang desa, empang SukaBirus, Vila Yama dan warteg telah kami lalui bersama...
Hikz Hikz Hikz,,,, sedih banget musti nglewatin warteg begitu saja.
Tapi kami musti tetap tegar demi makan Ayam Baghdad.
Sonic kini berada di belakang kami, dengan begini, Gang Akil yang notabennya markas besar Kedai Baghdad tinggal beberapa meters. *pake "s" karna lebih dari 1*

Almost there.....

And finally, we have done this journey.
We called it " Journey to The Baghdad Stand ".

Terimakasih ya Alloh.........
Engkau telah membimbing kami dalam setiap derap kaki kami.
Engkau telah memberi kami kemampuan dalam menghadapi rintangan *baca:polisi jongkok* dalam tiap mil langkah yang kami tempuh.
Sungguh tanpa karuniamu ya Alloh, kami tak kan berdaya menghadapi semua ini...
*sujud syukur*

Ok, sekarang saatnya menjalankan rencana.
Pertama, pesan ayam *dada 1 potong, paha atas 1 potong*.
Kedua, Bayar.
Ketiga, ke warteg *bukannya kangen, tapi mau beli nasi*
Keempat, balik ke kost.
Kelima, makan dengan tenang dan nikmat.

Sebelum lanjut ke peristiwa ini, aku mau tanya dulu.
Maaf, bagi yang Muslim, apa kalian ingat kalo Allah memberi ujian pada hambaNya tu sesuai dengan kemampuannya dan sebagai salah satu jalan agar hambaNya tersebut lebih bertaqwa???
Bajuzzzzzzzzzz....
Ternyata ente semua masih ingat.

Mari kembali ke " Journey to The Baghdad Stand ".

Rencana pertama akan segera kami laksanakan.
Tapi sebelumnya jangan lupa parkir motor dengan benar, ga seenaknya sendiri.
Maaf ya, orang pribumi tu aneh.
Kalo parkir mereka seenaknya, macam tuh jalan punya buyutnya aja.
Masak mereka parkir di pinggir jalan dengan posisi motor tu ga teratur trus g di bahu jalan, tapi masih di jalan aspalnya tu.
Blegug!!!!!!!!
*maaf, kebawa emosi*

Ok, lets go.
Setelah turun dari kuda besi, kami meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. *cuma sekitar 5 meter*
Kami melangkah dengan gegap gempita.
Menyusur jalan dengan pasti, bak kesatria yang menuju medan perang.
Laksana kepala keluarga yang pergi bekerja untuk menafkahi keluarganya.
Bagai Rosy yang lari ke kamar mandi buat pipis setiap bangun tidur.*hehehe,,,,*
Langkah kami mantap menuju gerobak warna hijau itu.

Pas nyampe di depan tuh gerobak, kami menemukan beberapa fakta yang menggemparkan dunia persilatan.
Fakta pertama, gerobaknya ada.
Fakta kedua, yang jual ayam baghdad ga ada.
Fakta ketiga, kompornya ada.
Fakta keempat, kompornya mati.
Fakta kelima, tempat naruh ayam goreng ada.
Fakta keenam, ayam gorengnya ga ada.
Fakta ketujuh, terdapat 2 orang mahasiswa cengok ngliatin tu grobak.

Whuooooooo...........

Bingung, sebenarnya apa yang terjadi???
Di manakah suami istri penjual Ayam Baghdad itu?
Di manakah potongan2 ayam pra maupun pasca masuk ke penggorengan?
Di manakah kotak yang buat nampung uang, padahal biasanya ada di situ?
Yang paling penting, di manakah rumah spongebob squarpant itu?-->yang ini ga nyambung

Setelah 10 detik menjadi keledai cengok di depan gerobak, kami berasumsi bahwa kedai tersebut tutup.
Hipotesa kami telah tebukti dengan ditemukannya secarik kertas bertuliskan " Ayam Baghdad tutup hingga tanggal 10 Februari ".

Hening...........

Masih hening juga..........

Akhirnya mengheningkan cipta,,,,




Lantas, apa yang sebenarnya telah terjadi?
Ada apa gerangan dengan Kedai Baghdad tersebut?
Apakah kedua mahasiswa cengok itu bisa makan sebelum Shalat Jum'at?
Pakah ini ujuan dari Alloh SWT untuk menambah tingkat keimanan hambanya?
Dan yang paling penting adalah, apakah Asmiranda akan menjadi istriku kelak???????????????

Nantikan kisah selanjutnya pada "Journey to The Baghdad Stand part 2"




Bye, Chuik...........

Wassalamualaikum.

Newer Posts Older Posts