jangan mau dibatasi dan jangan pernah membatasi
Gue berdiri di sini.
Gue menulis di sini.
Dan gue sadar hidup di sini.
Hidup di dunia yang sudah gue jelajahi, walau baru sebagian kecil saja.
Gue sadar kalo ga semua hal yang gue lakukan di sini itu benar.
Gue juga sadar kalo hidup sendiri di dunia ini itu mustahil.
Tapi ada hal yang gue yakinin, gue ga akan mundur dari apa yang sudah gue pilih.
Misal pilihan itu salah, gue ga akan berhenti dan berbalik arah.
Gue akan terobos batasan salah dan benar, gue hancurkan batasan itu.
Jadi semula ada batasan antara salah dan benar, gue akan hancurkan di suatu titik di mana hal yang salah bisa saja enjadi benar jika kita mau mengubahnya.
Gue ga asal ngomong, karena di masa sekian ini, langkah gue sudah mulai terprogram.
Langkah gue sudah bukan seperti langkah anak belasan tahun yang masih mengejar kesenangan.
Pandangan gue bukan menuju pada apa yang akan terjadi sehari setelah langkah ini gue ambil, tapi hingga beberapa hari bahkan beberapa tahun kedepan, apakah langkah ini akan banyak mempengaruhi hidup gue.
Di sini gue sudah mulai menemukan dunia, bukan lagi mencari, bukan lagi meraba bukan lagi menerawang.
Pilihan gue, jalan gue dan tujuan gue sudah terdoktrin dalam dan tajam di kepala ini.
Ingat, jalan pikiran kita berubah sebanding dengan pengalaman yang kita dapat bukan berbanding lurus dengan bertambahnya usia kita.
Apalah arti seonggok angka yang melekat pada diri kita jika angka angka itu tidak bermakna…
Apalah arti kita mengingat mati karena tau umur kita yang semakin berkurang.
Sungguh tiada guna kalo menurut gue.
Yang terpenting bukan berapa umur kita saat mati, tapi seberapa banyak pengalaman kita saat mati kelak… [gue ga mau bahas tentang agama dulu]
Buat apa kita berdiam diri di suatu tempat dalam jangka waktu yang lama.
Apa elo ga merasa waktu itu berjalan sangat cepat, jika elo ga cepat mengambil langkah, waktu elo akan habis dan elo ga bisa kembali ke waktu yang sama, itulah mengapa ada yang namanya penyesalan.
Jangan samapi elo menyesal, menyesal seperti orang tua di luaran sana yang miskin akan pengalaman.
Jangan sampai kelak elo berkata “kenapa gue ga coba hal itu ya dulu saat masih muda??”
Pengecut, bukanlah orang yang ga berani menerobos batas dan membuat hal gila serta perubahan.
Tapi pengecut adalah orang yang tau kalau di situ ada jalan, tapi ga mau mengambilnya karena terpancang pada aturan yang bila dilogika sama sekali ga lebih dari pengekangan belaka.
Bukan gue bilang “jadilah pembangkang” tapi apa artinya hidup jika tanpa masalah yang membuntuti kita, jika tanpa masalah yang menghadang kita, jika tanpa masalah di tangan kita.
Karena, salah satu ciri orang hidup adalah mempunyai masalah di sekitarnya.
Perubahan itu perlu, seperti kita perlu makan.
Setiap saat harus ada perubahan, karena dengan perubahan, kita mencoba banyak cara, dan mengetahui banyak jalan dan mendapat banyak pengalaman tentunya.
Sama bukan, sama dengan kita berwisata kuliner, banyak incip incip, tenang aja, elo ga akan mati kekenyangan karena mencoba semua hal itu, elo ga akan mati hanya dengan mencoba.
Cobalah, cobalah hal yang belum pernah elo lakukan di dunia ini.. [dalam konteks positif]
Jika elo seorang orang tua, jangan batasi mimpi anak lo, biarkan berkembang, mungkin tidak akan sejalur dari perkiraan elo.
Tapi yakinlah, kalo emang elo sudah menanamkan modal dasar baik di diri anak elo, maka anak elo bakal punya filter sendiri dalam melangkah.
Jika elo seorang yang haus pengalaman, ok, siapkan langkah, siapkan catatan, tulis semua ide lo yang ada di otak lo maupun otak orang lain.
Buat skala prioritas, dan mulai langkah pertama pada rencana teratas menurut skala prioritas.
Jangan takut akan salah langkah, seperti yang udah gue bilang, saat elo salah langkah, elo bisa kembali ke jalan yang benar, bukan dengan berbalik arah, tapi dengan menerobos batasan.
Jika elo seorang pengecut, elo boleh sedih sekarang.
Kenapa gue bilang elo boleh sedih sekarang?
Karena sekaranglah saatnya elo bersedih, tapi 5 menit kedepan elo harus sudah berubah menjadi seseorang yang haus pengalaman.
Mulailah merubah statusmu, dari pengecut menjadi haus pengalaman.
Jika elo takut menghadapi sesuatu, elo hanya akan berkutat di bawah paying ketakutan itu.
Singkirkan kubah itu dan mulailah terbang..
Kegagalan terbesar bukan saat elo gagal mendapat impian terbesar lo, tapi saat elo berhasil mewujudkan impian kecil dan elo mulai berpuas hati..
Jangan batasi imajinasi lo dan jangan batasi imajinasi seseorang.
Mari kita berkarya dan biarkan mereka berkarya.
[gue nulis ini karena imajinasi gue terbatasi. apa gue diam aja? Jelas enggak, gue luapkan semuanya supaya mereka kaum pembatas tau kalau kita lebih hebat dari perkiraan mereka]
Post a Comment