Update Pagi Pagi
Assalamualaikum...
Aku tergoda.
Liat laptopku nganggur ama gelas tergeletak.
Aku benar benar tergoda.
Bukan aku tergoda untuk nyiram laptop pake air di gelas tapi tergoda untuk nulis lagi.
Yuppy, setiap aku nulis selalu ditemani laptop ama secangkir mimik panas.
Awalnya sih 1 cangkir, tapi entar nambah lagi.
Hehehe.
Dalam nulis, aku bisa ngehabisin waktu sekitar 1 sampe 3 jam dan 5 cangkir mimik panas.
Mimiknya tu bisa apa aja.
Bisa the panas, bisa kopi panas, bisa coklat panas, bisa juga susu panas.
Tapi ga tau kenapa aku ga bisa minum air putih panas.
Agak aneh gitu rasanya.-->emang ga ada rasanya
Just to share, aku ga suka minuman dingin karena sekali mimik dingin, aku langsung pilek.
Selain mimik dingin aku juga ga terlalu suka mimik yang manis manis, aku udah manis, jadi ga perlu mimik yang terlalu manis.
Just kidding.
Tapi kata orang aku tu emang manis kok.
Nenekku juga bilang gitu.
Kali ini aku nulis postingan di ruang tengah kontrakan aku.
Suasana yang seoi, sunyi dan damai, secara ini masih jam 3.20 pagi.
Aku suka nulis pagi pagi gini, disaat pikiran masih segar, kondisinya juga mendukung pula.
Cucok buanget deh pokoknya.
Nulis di tempat yang udaranya dingin dan ditemani secangkir coklat van hotuen panas.
Bueh,,,,,
Manthab............
Kenapa aku betah nulis lama lama?
Kenapa aku bisa bangun sepagi ini untuk nulis?
Apa aku ga ngerasa ngantuk?
Apa bisa konsentrasi waktu nulis pagi pagi gini?
Kapan aku mulai bisa bangun sepagi ini?
Kapan Asmiranda mau nikah ama aku?
Sharing ya,,
Aku pribadi udah mulai biasa gini sejak SMA.
Kira kira dipertengahan kelas 1 SMA.
Mulanya aku sering liat mama ama papa sering bangun sekitar jam 2.
Mereka shalat trus ngaji gitu.
Penasaran.
Menarik.
Meski papa itu “orang baru”, tapi suasana Islam dah kental banget.
Tertarik.
Lama lama aku tertarik.
Suatu saat aku tanya ke mama, kok bisa jam 2 gitu bangun.
Disaat itulah mamaku mulai menjelaskansemuanya.
Dijelaskan tentang banyak hal.
Mulai dari strategi memanage waktu yang telah Alloh berikan kepada setiap hambanya.
Juga mengenai paradigma mama tentang bangun pagi.
Mama ngejelasin ke aku kata kata ini.
“Karakterlah yang membangkitkan kita dari tempat tidur, tanggung jawab yang menggerakkan kita melakukan tindakan dan disiplin yang memungkinkan kita mengikutinya sampai akhir”.
Mama nakanin aku untuk menanamkan kata kata itu, tapi mama ga ngejelasin ke aku tentang maknanya.
Aku harus cari sendiri, gitu katanya.
Sekarang aku mau coba ungkapin apa yang aku rasakan, pikirkan dan aku dapat dari kata kata mama itu.
*mama, Erda belum pernah bilang ke mama tentang pemikiran ini. Kalo pas mama baca blog ini dan menemukan hal yang menyimpang, tolong Erda di ingatkan ya*
Karakterlah yang membangkitkan kita dari tempat tidur.
Untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan, mulanya kita butuh yang namanya niat.
Kita harus menanamkan niat secara tegak dan sempurna di hati kita.
Niat yang tegak dan sempurna di hati kita itu akan menjadi sebuah hal yang sangat besar dan berpengaruh.
Dari niat akan berubah menjadi sebuah karakter yang tertanam dalam hati.
Karakter di sini merupakan suatu kemauan yang kuat dari diri kita untuk melakukan sesuatu.
Tanggung jawab yang menggerakkan kita melakukan suatu tindakan.
Saat kita lapar, pasti kita akan berpikir bagaimana caranya untuk segera makan.
Saat kita terlambat kita juga akan berpikir keras mencari jalan tercepat untuk sampai ketujuan.
Saat kita kebelet “pup” pasti otak langsung mendapat stimulan untuk berpikir di mana ada toilet atau WC.
Mengapa otak kita berpikir untuk segera makan?
Mengapa kita mencari jalan tercepat saat kita terlambat?
Mengapa kita segera mencari WC saat ingin “pup”?
Mangapa mengapa dan mengapa?
Jawabannya mudah, karena semua hal itu merupakan hal hal yang harus kita penuhi saat itu juga.
Dengan kata lain menjadi sebuah kewajiban.
Saat kita harus melakukan suatu kewajiban, maka otak akan berpikir keras bagaimana cara atau langkah apa yang harus diambil untuk memenuhi atau menyelesaikan kewajiban tersebut.
Kita bisa analogikan uraian di atas dengan topik bangun pagi.
Untuk mempersiapkan diri menjalani hari ini.
Hal itu merupakan lasan yang masuk akal dan bisa dijadikan rangsangan bagi otak mengapa kita harus bangun pagi.
Dengan begitu otang akan bekerja keras mencari jalan supaya kita bisa mempersiapkan bekal mengarungi hari, yaitu dengan bangun pagi.
Disiplin yang memungkinkan kita mengikutinya sampai akhir.
Semangat yang hanya sesaat.
Kerja keras yang hanya ada saat semangat muncul.
Hal itu yang mengakibatkan kita kurang sempurna dalam mengerjakan sesuatu.
Untuk itu kita harus menanamkan pada diri kita untuk tidak bergantung pada “mood”.
Dengan ketidaktergantungan pada “mood”, kita bisa bekerja secara kontinyu dan disiplin tentunya.
Kedisiplinan bisa membantu kita dalam membiasakan diri melakukan banyak hal dan menghindari ketergantungan kita terhadap “mood”.-->moody
“Moody” sangat merugikan, karena datangnya ga tentu dan ga bisa dikontrol.
Setelah semua hal itu terpenuhi, maka kita dapat melakukan hal apa saja dengan optimal, benar dan terprogram.
Hasilnyapun insyaAlloh akan memuaskan.
Begitu pendapatku tentang kata kata mamaku.
Kalo teman teman ada pendapat lain, silahkan kasih komen.
Mari kita sharing.
Terima kasih.
Wassalamualaikum,,,
Post a Comment