01/01/2011 - 01/02/2011

Dulu Kita Belajar Berjalan Tanpa Bantuan Pacar [part 1]

Di ruang kelas B-107, dengan saksi 40 kursi kuliah, papan tulis, infocus, meja dosen dan beberapa spidol, cerita ini terjadi... [ya, memang tidak ada AC di kelas ini]

"Cukup... Aku sudah muak dengan ocehan mu.." hardik pemeran pertama, sebut saja namanya Susi Bella Yanuar, selanjutnya saya singkat menjadi,,, errr.. ok, selanjutnya dipanggil Susi saja, supaya tidak ada kerusuhan yang terjadi karena terbitnya tulisan ini di blog saya.

"Ocehan? Kamu anggap aku ini tukang oceh?? Hm. maksudku, kamu anggap aku ini pengoceh?? Err.. atau apalah itu namanya... Seumur umur baru kamu yang bilang aku pengoceh, emang ada potongan muka Beo-1) ya??" walo dalam kondisi genting, aktor ini [lawan main pemeran pertama] masih sempat 'guyon' walopun malah terkesan 'wagu'.

1) sejenis burung, biasanya hitam dan berbulu, serta bisa meniru kata kata majikannya, tapi belum ada jenis burung ini yang mampu menghapal rumus phytagoras.

"Ga lucu tauk..." SB.. upss.. Susi sewot..

"Lah, sapa juga yang ngelucu..." setelah terdiam sesaat, dia kembali melanjutkan kata katanya.. "Sekarang kamu bilang aku cuma pengoceh, dulu kamu bilang aku ini pangeranmu, jadi mana yang benar??"

Braaakkkk....

Tiba tiba keduanya terkaget oleh suara pintu yang digedor...

Satpol PP??

Bukan saudara saudara, mereka memang terkena 'garukan' karena masih berada di kampus pada jam segini, berdua pula..

"Hey, siapa kalian?? Sedang apa kalian di kelas ini?? Kalian mau macam macam ya?? mau berasusila ya??"

Sesosok kepala tiba tiba dan 'mak bedunduk' muncul dari pintu di sudut kanan kelas, di bagian depan..

Dengan lantang, sang aktor [yang belum gue kasih nama] menjawab dengan nada tinggi..

"Lha anda sendiri siapa?? Tiba tiba masuk kelas di jam segini, tidak sopan!!! Mustinya anda mengetuk pintu, bukan menghantam pintu.. Tidak tau sopan santun.. Tidak pernah mengenyam bangku pendidikan pasti... Iya kan?? Mengaku saja.."

Berbeda dari si aktor yang tampak geram karena diskusi after class ini diganggu sesosok makhluk, Susi justru tegang. Dia membayangkan kalo mereka berdua akan digelandang ke polsek terdekat karena dituduh bertindak asusila di dalam kelas.. Gak keren kalo besok wajahnya mucul sebagai headline koran lokal, regional maupun internasional bahkan sampe jadi berita utama di Buser atau Patroli. Nggak keren, blass...

"Lho, kamu ini ditanya sama orang tua malah ngelunjak.. Ayo ikut saya ke kantor... " kata orang yang tadi kepalanya nongol.. Sekarang seluruh badannya sudah keliatan..

"Ampun, pak.. Kami ga ngapa ngapain kok, pak.. Kami cuma lagi diskusi.." kilah Susi..

"Halah, diskusi apa? Diskusi kok berduaan.. Sudah ga perlu banyak alasan, ayo ikut saya.."

"Lho, jelas bedua dong pak, kan kami lagi diskusi, kalo sendirian itu namanya ngayal, kalo rame rame itu namanya demo..." jawab si aktor.. [sampe sekarang gue belum tau mau kasih nama siapa]

"Ga percaya.. Diskusi atau mau berbuat kalian ini??"

"Berbuat???" tanya Susi heran.. --> masih polos

"Lho, serius pak, kami diskusi.. Ini buktinya.." si aktor menunjuk beberapa lembaran kertas yang sobek sobek, kotak pensil yang telah terkapar di lantai serta isinya yang sudah tercecer berantakan..

"Pokoknya ikut saya ke kantor, nanti kalian jelaskan di sana..."

"I...iyaaaa, pak.." jawab Susi terbata bata.

Dan ketiganya pun berjalan beriringan dengan riang gembira ke kantor..

Ya enggak lah, kalo riang gembira mah mau piknik namanya..

Sesampainya di kantor-2) mereka berdua duduk bersebelahan, menghadap makhluk yang tadi nge-gep mereka di ruang kelas..

2) kantor itu letaknya di sebelah kanan free space center building, yang biasanya jadi tempat bermacam macam pengumuman, karena memang ada mading di situ. Nah, free space center building itu letaknya di kanan rooster.. [coba tebak kampus mana ini??] --> sudut pandang saya dari jalan masuk gedung ini..

"Siapa nama kamu?" tanya orang itu..

"Susi, pak.. Susi Bella Yanuar."

"NIM?" tanya si bapak lagi..

"114040000" --> kok mirip nomer telp saya ya?? (unsure)

"Kamu, siapa nama kamu?" tanya si bakap ke aktor..

"Nama saya...???" si aktor malah tanya balik..

[wajar dia tanya balik, secara gue belum kasih nama ke dia..]

"Iya, nama kamu siapa anak muda??" jelas si makhluk yang tadi kepalanya nongol..

"Ughh... sebentar pak..." si aktor mengeluarkan dompet dari sakunya, mengeluarkan KTP, membaca sekilas lalu berkata "Sony Laksono, pak.."

"Itu nama asli kamu??" selidik makhluk yang tadi kepalanya nongol.

"Bukan, pak.. Nama asli saya Mawar.." Jawab si aktor yang belakangan diketahuin bahwa namanya Sony Laksono.

"Jangan bercanda kamu!! Sony itu nama kamu?!?!" bentak si makhluk yang tadi kepalanya nongol.

"Siap, pak.. Iya, itu nama asli saya.. Saya bersumpah atas nama pemimpin bangsa ini kalo itu memang nama saya" jawab si Gayu.. eh, Sony, sambil terhentak dan berdiri.. Kayak mau di sidang aja.. [padahal kan emang lagi disidang]

"NIM kamu berapa??"

"NIM atau nomer seri paspor pak?"

"NIM!!"

"Oh, iya pak, sebentar.." Sony kembali membuka dompetnya..

Ketika membuka dompet, si makhluk yang tadi kepalanya nongol berkata "Kamu tidak hapal nama, NIM, lalu apa yang kamu hapal?? Mahasiswa macam apa kamu itu.."

Sony asih mengubek ubek dompet.. Dia tidak menemukan KTM di dompetnya..

Hingga Susi berkata "Son, KTM mu kan ada di Rental DVD itu.."

Gubrakkk...

Yak, beginilah kelakuan mahasiswa jaman sekarang..

Menggunakan KTM sebagai jaminan pinjam DVD..

Hayoooo.... Siapa yang seperti itu juga?!?!?!?!?!

"Dasar mahasiswa ga tau diri, masak KTM digadaikan.. Mau jadi apa kamu, ha??"

"Mau jadi dokter, pak.." jawab Sony..

"Kalo mau jadi dokter, kenapa kuliah teknik??" tanya Susi..

Nice question...

"Apa yang kalian lakukan di kelas tadi??"

"Ya tadi kami sedang ngobrol pak.." jawab Susi..

"Apa yang kalian bicarakan??" tanya si makhluk yang tadi kepalanga nongol sembari mencatat, menulis sesuatu..

"Eh, itu dicatat ya pak?" tanya Sony.

"Tentu saja lah, ini untuk berita acara, besok saya serahkan ke bagian kemahasiswaan, biar bagian itu yang memutuskan.."

"Lho pak, kan kami ga ngapa ngapain.." sergah Sony.

"Apa yang kalian obrolkan??" tanya si makhluk yang tadi kepalanya nongol tanpa menghiraukan sergahan Sony.

"Hm.. Jadi gini pak, saya tadi mau putusin si Sony.."

"Apanya yang mau diputusin??"

"Maksud bapak??" tanya Susi.

"Ya mau mutusin apanya Sony??"

"Bukan apanya kali pak, saya ini mau diputusin sama Susi, hubungannya.. Kami pacaran."

"Iya, sebelumnya kami pacaran.."

"Hm.. Lantas, sekarang kalian sudah putus??" tanya si makhluk yang tadi kepalanya nongol ke Sony.

"Belum, pak.. Saya belum mau.."

"Ok, laporan sudah saya catat, besok kalian menghadap di bagian kemahasiswaan gedung D jam 9, jangan terlambat"

"Baik, pak.." jawab pasangan yang hubungannya serta masa depannya di kampus ini sedang berada di ujung tanduk.

Dengan langkah gontai laksana prajurit kalah perang, Susi menapaki jalan dari gedung B menuju gerbang..

Langkahnya terhenti di ATM pojokan persimpangan jalan.

Persimpangan jalan yang jika dilihat dari arahnya memandang sekarang, ke kanan adalah untuk menuju area parkir motor yang baru..

Sisi kirinya, area motor lama yang langsung terhubung dengan pintu masuk timur gedung B.

Area parkir motor lama itu menyimpan beberapa kenangan.

Kenangan indah yang telah menjelma menjadi kenangan pahit.

Ya, setidaknya hingga 4 hari yang lalu, tempat itu masih menyimpan kenangan indah.

Lama Susi terpaku memandangi area parkir itu..

"Kok ngelamun??"

Sontak, Susi terloncat dari lamunannya ketika dari belakang ada yang berkata 'kok ngelamun' itu tadi sembari menepuk bahunya-3).

Spontan Susi memalingkan kepalanya kebelakang, bukan memutar kepalanya ke belakang lho ya..

Dia mendapati Udin 'nyengir kuda' di hadapannya.

3) dadanya??? you wish!!!

"Ngapain hari gini ngelamun di parkiran? motor elo ilang?" tanya si Udin.

"Kagak, gue cuman.. Hm.. Ga ngapa ngapain sih, cuman habis dari gedung B aja.. Ini juga mau balik."

"Ouww.." respon si Udin plongo, mendengar jawaban Susi.

"Eh, elo juga ngapain di sini?" tanya Susi balik.

"Gue lagi nungguin cowok gue. Dia praktikum di gedung C. Niatnya sih habis praktikum mau ke BEC."

Susi tersenyum dalam pedih..

Dia teringat, dulu sering menemani si Sony ke BEC.

Persis seperti Udin dan cowoknya sekarang,,

Wootttt??

Tunggu dulu..

Sebenarnya ini gimana ceritanya??

Udin dan cowoknya??

Apa ini romantika HIMAHO??

Himpunan Mahasiswa Homo???

Apa yang sebenarnya terjadi??

Kenapa Udin punya cowok??

Siapa seberannya Udin??

Apa yang terjadi 4 hari lalu di parkiran sehingga membuat Susi ingin putus dengan Sony??

Bagaimana persidangan Susi dan Sony di bagian kemahasiswaan besok jam 9??

Ohhh..

Cerita ini terlalu berbelit dan membuat saya gila...

Sang penulis berbicara...

Anda sekalian tidak perlu bingung..

Memang sekarang cerita ini masih menggantung..

Inti pembahasan dari cerita ini belum muncul..

Ini masih sekedar konflik awal saja..

Untuk memetik nilai yang terkandung di cerita ini, anda harus membaca part-2 nya..

Semua misteri akan terungkap..

Baik itu kisah HIMAHO, peristiwa 4 hari lalu, maupun sidang esok pagi..

Semua akan dibahas tajam, aktual, terpercaya serta berbobot bagaikan Golok!!!

Nantikan lanjutannya, besok..

Yup, besok..

Besok kapan, entahlah..

Saya sendiri tidak tau..

Tapi tunggu saja besok..

Sekian...

[bersambung]

Kerugian Waktu

kenapa kita meluangkan waktu barang cuma sedetikpun untuk mengikuti sesuatu yang jelas salah.
bukankah kita rugi waktu.

(nottalking)

P to T -the answer-

"I did. and do you know, yeah, that is hurt. I'm not Ok for now, but for sure, I will"


[jawaban import dari tempat sebelah]

Life is Too Short

Life is too short to waste one single second with someone who doesn’t appreciate and value you

#likalikuhidup #geje

Terbang Tanpa Batas

Aku akan terbang setinggi batas kemampuanku saja..

Aku tidak mau terlalu memaksa diri untuk terbang terlalu tinggi.

Aku tidak mau memaksa diri untuk terbang terlalu jauh.

Aku hanya terbang sesuai batas kemampuanku saja..

Aku hanya terbang sesuai batas kemampuanku saja... à selama aku punya batas

[eh, aku baru ingat, kan batas kemampuanku sudah aku hapus ya... jadi aku akan terbang kemanapun, sejauh apapun dan setinggi mungkin... aku tidak terhalang batas, karena batas akan melemahkan kita saja]

#likalikuhidup #geje

Cabe oh Cabe


Joke saat melambungnya harga cabe..


Emas Vs Cabe

A : eh, liat nih gigi gue... Dari emas cuy...
C : wuih, elo tajir ya...
B : masih tajiran gue kaliiii.... Nih liat gigi gue...
C : ehhh.... Bener, cuy... Si B lebih tajir... Di giginya ada cabe yang nyangkut...

*ternyata harga cabe melebihi harga emas*

Sandal, pensubtitusi Cabe

Mungkin, besok2 penjual gorengan bakal ngasih sandal sebagai pengganti cabe... *nggo ngaplok ben pedes* #cabemahal #cabelebihmahaldarisandal

*sandal ga kalah pedas sama cabe*

Cabe Keluaran Tahun lalu

Dijual, cabe tahun 2010, tangan pertama.
kondisi mulus tanpa lecet, masih garansi..
belum pernah ganti warna..
langsung tanpa perantara a.k.a makelar..
pajak panjang..
harga Rp. 1.500.000 [nego tipis, gan...]
pajak bulan september.

*ga cuma mobil, cabe juga punya bursa online untuk jual beli.. ada yang minat?? PM ane aja, gan..*

[posted via X6]

The Flying Cow with Rhino Horn

gue masih terlentang saat mereka mulai merangkak.

seketika itu pula gue tengkurap dan mengangkat badan dengan tumpuan 2 telapak tangan serta lutut, gue resmi merangkak sekarang...

gue lihat mereka mulai berjalan tegak..
meja, meja itu tujuan gue.
setelah sampai di sisi meja, gue pegangan dan mencoba berdiri..
berhasil...
gue kini berdiri..
masalah mulai muncul ketika gue akan melangkahkan kaki untuk pertama kalinya.
susah kah??
ternyata tidak sesusah yang aku bayangkan...

ketika gue mulai membiasakan berjalan dengan kedua kaki menopang badan ini, mereka telah berlari..
mereka berlari sejauh 100 meter, lepas itu mereka duduk dan mulai
bercerita.
mungkin mereka bercerita bagaimana rasanya berlari, apa yang mereka lihat selama berlari dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya..

gue tertunduk..
dan akhirnya gue terduduk..
mungkin kalian berpikir gue menyerah, tidak bisa mengikuti mereka??
kalian salah...
gue tertunduk lalu terduduk dan berfikir...
kenapa gue melakukan apa yang mereka lakukan?
memang siapa mereka?

hmm....
iya, siapa sebenarnya mereka?
kenapa gue mengikuti semua tingkah polah mereka??

gue memejamkan mata..
berpikir dalam hening..
tersirat pikiran..
terisrat samar samar..
semakin lama gue perhatikan, pikiran itu pun makin jelas..
dan akhirnya terucap juga..

"ngapain juga gue ikutin mereka, ini hidup gue, gue yang ngejalanin, gue yang ngehadapin, dengan kemapuan gue dan dengan cara gue sendiri pastinya..."

"mereka merangkak, berjalan, lalu berlari... so, what??? apa untungnya gue ikutin mereka.."

"gue berbeda dari mereka, gue ini 'the flying cow with rhino horn' yang menjelajahi dunia dengan sepasang sayap peri dan beberapa pasang sayap besi..." --> sayap peri aja ga cukup, secara gue ini sapi

ok, cukup sudah gue mengekor..
kali ini sudah saatnya bagi gue untuk berjalan sendiri, menentukan
arah, mengatur irama dan menakhlukan dunia..

gue ga mau berlari seperti mereka.
berlari, lalu berhenti dan mulai bercerita..

gue mau terbang, melayang mengitari luasnya angkasa, menyusur seluruh permukaan bumi dan menyelami semua perairan yang ada..
gue akan terbang sambil bercerita apa yang gue lihat.
gue ga mau berhenti mengepakkan sayap, berdiam diri sambil bercerita..
itu bukan cara gue...

kini, gue mulai berdiri, tanpa bantuan, tanpa pegangan..
gue berusaha sendiri..
gue kepak-kepakan sayap peri dan sayap besi ini..
mulai terbiasa...

1cm..
2cm..
1m..
15m..
20m..
100m..

yak dan gue pun melayang...

kini gue terbang...

gue bisa melihat mereka, yang semula menjadi panutan gue, kini memandang gue yang terbang di angkasa..

gue bangga..
dengan sedikit sombong, ehh... bukan sombong, hanya sedikit takabur, gue bermanuver layaknya sukhoi yang berkesan mengejek mereka..

"gue terbang, cuy....."

beginilah seharusnya gue beraksi...

gue ga pantas merangkak..

gue dilahirkan untuk terbang....

kini, tiba saatnya memulai perjalanan..

dan kutinggalkan mereka yang menatapku penuh kagum..

kuyakin mereka berpikir "bagaimana bisa ''seorang sapi' bermanuver seperti itu diangkasa???"

gue bisa karena gue yakin dan gue mau mencoba...
akhirnya gue terbukti bisa kan...

ini cara gue, bagaimana cara kalian dalam menapaki hidup???

#curhatan #travelergila #the flying cow with rhino horn

note: bayangkan sapi yang punya sayap peri, betapa imutnya...

[posted via X6]

Khotbah Ngajak Jihad

Assalamualaikum..

Waktunya makan siang..
Ee tadi tho itu khotib jumat nya rasanya udah mau ngajak perang deh.
Segala kemaksiatan di dunia bisa diampuni jika kita meninggal dengan kondisi khusnul khatimah a.k.a mujahiddin.
Mau brutalnya macam apa, kalo meninggal di jalan Alloh, bakal dijamin masuk surga.
Bahaya nih pemahaman macam itu kalau ditelan bulat bulat tanpa dikunyah dulu.
Ini dia salah satu faktor pemicu lahirnya kelompok kelompok separatis ekstrim yang niatnya menghancurkan kaum kafir dengan cara yang kurang tepat..
Wah... bahaya tho kalo gini ceritanya.. Yang ada, jamaahnya hawanya udah pengen jihad mulu nih kalo gini ceritanya..
Well, kita harus bijak dalam menilai sesuatu.
Seperti yang pernah gue bilang, jangan menilai sesuatu dari satu sisi saja.
Coba pandang dari sisi yang lain juga..
Ok, guysss...
Soto gue udah datang, mari maksi...

Wassalamualaikum..

(posted via X6)

Kecil tapi Selalu Ada

ga ada yang sia sia di dunia ini.


bahkan, ada hal positif dari suatu hal yang keji sekalipun.

hanya saja, kita kurang peka dan kurang membuka pikiran untuk melihat cahaya di dasar samodra.

kegelapan saja yang kita dapatkan, jika kita hanya menilainya dari sisi bayangannya saja.
pandangi hal kecil yang sebenarnya terang.

karena, walau kecil, cahaya itu selalu ada. seperti yang kita ketahui, kegelapan itu tidak ada, hanya sumber cahaya yang kecil lah kenyataannya.

so, jangan pandangi kegelapan, carilah cahaya itu.

#lagibijak

(posting via X6)

Buka Pikiranmu


kalau kita bisa membuka pikiran seluas lapangan sepak bola, kenapa kita hanya membuka pikiran seluas lubang pantat di wc duduk saja??

[berpikirlah dari banyak sisi]

:-))

#likalikuhidup #geje

Tantangan Kopi Klotok


Wahai kawan yang berada di jogja..

Ada yang berani menerima tantangan dari saya kah??

Tantangannya berupa meneguk setengah cangkir kopi klotok..

Ya, cukup setengah cangkir saja..

Jika anda berani, akan saya traktir kopi klotok secangkir lagi..

Recommended spot @ Sego Macan, Jl. Pinggir Selokan Mataram Di Utara Fak Kedokteran Hewan UGM Di Sebelah Lapangan Klebengan

Ekuivalensi Cinta dan Berkendara

Kau tau aku mencintaimu.

Kau tau aku menginginkanmu.

Tak perduli apa yang telah kau lakukan.

Tak perduli semua itu.

Bagiku, cinta itu ibarat mengendarai kendaraan.

Fokus adalah kunci utama.

Saat kita mengendarai kendaraan, kita harus fokus pada jalan yang kita lalui.

Tetap memandang ke depan, ke jalan yang akan kita lalui.

Memang, kita tak bisa mengabaikan spion yang membantu kita melhita kondisi di belakang.

Tapi spion bukanlah hal utama.

Hanya sesekali kita perlu memperhatikannya.

Selebihnya kita harus tetap menatap ke depan.

Sayangku, aku pun begitu adanya.

Yang lalu biarlah itu menjadi masa lalu.

Sesekali kita memang perlu mengingatnya, sebagai pembelajaran.

Tapi, jika dengan mengingatnya akan membuat kita terluka, maka akan kuhapus semua kenangan buruk yang pernah ada.

Tak akan kuingat barang sedetikpun.

Sayangku, tataplah jalanan itu.

Pandangi hamparan yang terpampang di depan kita.

Jalan kita masih panjang.

Ini bukan akhir dari semuanya.

Ini adalah awal.

Awal yang berat, akupun merasakan sakitnya.

Tapi kita bisa jika bersama.

Jangan melihat ke belakang.

Aku kini di sampingmu.

Tak akan menjauh, hingga kau lengah dan goyah.

Kini, kapanpun itu, kita akan bersama.

Kan ku genggam tanganmu.

Ku genggam sembari kita melangkah bersama.

Sayangku...

Aku mencintaimu...



Newer Posts Older Posts