01/06/2010 - 01/07/2010

sayang, ini yang aku berikan...

Assalamualaikum...


Bismillaahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin

Hamdan Yuuwaafii ni’amahu wayukaafii maziidah. Yaa robbana lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik. Wa shollal loohu ‘alaa sayyidina muhammaddin wa’alaa aalihii wa shohbihii ajma’iin.


Hal apa yang paling dekat dengan diri kita??

Keluarga? Saudara? Kekasih? Atau bayangan kita?


Hal apa yang paling jauh dengan dari diri kita??

Kutub utara? Kutub selatan? Surga? Neraka?


Bisakah keluarga pergi menjauh dari diri kita?

Bisakah saudara meninggalkan kita?

Sanggupkah kekasih setia menemani kita selamanya?

Bayangan memang dekat, tapi terkadang dia menghilang.


Bisa kah kita pergi ke kutub utara?

Mampukah pesawat mencapai kutub selatan?

Akankah kelak kita pergi ke surga atau neraka?


Hal yang paling dekat dengan kita adalah sesuatu yang tak mungkin menjauh walo kita berusaha untuk pergi.


Hal yang paling jauh dari kita adalah hal yang tak mungkin mendekat dan kita raih meski terus mencoba untuk mendekat.


Hal yang paling dekat adalah kematian.

Bisakah kita menghindar dari kematian?

Bisakah kita pergi ke Venus untuk menghindari kiamat?


Hal yang paling kauh dari diri kita adalah masa lalu.

Bisakah kita membuat mesin waktu untuk mengembalikan waktu?

Bisakah kita membeli waktu yang telah kita lalui?


Sayangku, kita hidup di dunia ini untuk mempersiapkan modal kelak di yaumul hisab.

Sayangku, kita terlahir dalam kesucian, dalam perjalanan hidup banyak bercak bercak yang mengotori diri kita.

Tapi sayangku, kita bisa menutup bercak itu dengan sesuatu yang lebih indah.


Sayang, siapa yang bisa tebak umur kita?

Sayang, bisakah orang memastikan kita bisa sehat selamanya?


Sayangku, kita tidak bisa mengulang sesuatu yang telah terjadi.

Sayangku, mengulang hari untuk memperbaiki kesalahan adalah hal yang mustahil.


Ingatlah sayang, kini kesempatan telah berkurang.

Kini langkah kita makin terbatas.


Perlukah kita berbangga diri atas apa yang kita alami sekarang?

Perlukah ucapan ucapan itu kita terima?


Rasa syukur dansedih lah yang seharusnya kita rasakan.

Rasa syukur karena kita masih diberi kesempatan untuk mengabdi padaNya.

Rasa sedih karena jatah hidup kita berkurang.


Sayangku, bukan hadiah yang akan aku berikan.

Bukan ucapan yang akan aku sampaikan.


Tapi, sayangku...


Aku ingin kau tau.

Memang umur kita bertambah.

Dan seiring bertambahnya umur itu, iman, taqwa, kedewasaan, kebijaksanaan, pengetahuan dan kesabaran makin meningkat juga.

Tapi, disamping itu, nyawa kita juga berkurang.


Sayangku, mari melangkah...

Bukankah kesempatan kita untuk mempersiapkan bekal di dunia ini semakin berkurang?

Dengan waktu yang entah berapa saat lagi akan habis, bisakah kita menutup kesalahan dengan amal yang kita lakukan??


Kita ada untuk mempersiapkan kelak...


Sayang, bukan aku tak ingin memperhatikanmu.

Tapi beginilah caraku memperhatikanmu.

Sungguh ini caraku, berbeda dan mungkin kurang berkenan bagimu.


Di hati ini sedih...

Tapi akan terus mencoba mengusir rasa sedih jika ingat umur yang semakin menipis.

Ingat mati.

Bukan takut untuk mati, tapi apakah sudah siap untuk mati, mengingat bekal belum cukup.


Sayang, mari kita bersama melakukan yang terbaik untuk menyiapkan apa yang kita butuhkan kelak.


Ya Allah, Ya Bashir, Yang Maha Melihat, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasia kami yang tersembunyi dan amal perbuatan kami yang nyata, maka terimalah amalan kami ini.


Ya Allah Ya Rohman Ya Rohiim, tolong mantapkanlah aqidah kami, sempurnakanlah ibadah kami, dan baguskanlah akhlak kami. Sepuaya di kesempatan yang makin menipis ini kami bisa semakin mendekatkan diri padaMu.


Ya Allah Ya Ghoffar Ya ‘Afuuw, Yang Maha Mengampuni Yang Maha Pemaaf, ampunilah dosa kami di masa masa yang dulu dan masa yang akan datang, sesungguhnya itu karena kelalaian kami. Manusia adalah ladang dosa, tapi kami akan terus berusaha untuk tetap berada di jalanMu.


Ya Allah, saat kami kembali padaMu, jagalah kami, lindungilah kami dan biarkan kami kembali dalam kondisi yang suci.


Sayangku, hanya ini yang bisa aku berikan untukmu...


Wassalamualaikum....





kisah induk semang dan anak emasnya... [states dan israel]

Assalamualaikum...

Maraknya terorisme tak lepas dari skenario AS untuk memerangi kaum Islam.

Guys, kalian udah denger berita tentang kapal 'MAVI-Freedom Flotilla' tujuan Gaza yang ngeboyong 10.000 suplai kemanusiaan, relawan, aktivis, politisi serta jurnalis [beberapa dari Indonesia juga] telah dihujani roket dan ditembaki oleh helikopter Israel.

Itu berita kekejaman Yahudi yang terbaru di samping ratusan atau bahkan puluhan kekejaman lainnya yang telah mereka perbuat ke kaum muslim....

Selain itu, mereka [kaum Yahudi] pernah membombardir Gaza selama 22 hari dan menewaskan ga kurang dari 1400 orang warga Palestina plus ngeluluh lantahin ribuan rumah pada Desember 2008.

Nah guys, gimana menurut elo sekalian?

Tragis memang...
Jelas menyedihkan.
Menyayat qolbu pastinya.

Kiamat makin mendekat..--> ga mungkin makin menjauh
Kekacauan pertanda kiamat kecil kian nampak.

Ok, kenapa gue pasang tagline macam itu di atas?
Ini fakta lho, Jeng...

Pada serangan kali ini, States mengecam tindakan brutal Zionis Israel tersebut.
Kecaman, ya, hanya kecaman yang muncul dari negara adi daya tersebut.
Padahal kita tau kan pengaruhnya States seperti apa di dunia ini...
DK PBB yang disegani negara negara di dunia.
Artileri dan infantri yang 'unlimited' mereka mengkokohkan posisi mereka sebagai negara yang kuat.
Tapi sekuat apa?
Sekuat anjing yang menggonggong?--> segawon sing njegug biasane ora nyathek
Tapi, apa kecaman dari States itu serius? Ato ada makna terselubung yang kita ga tau???
Ada kabar dari kantor berita Fars yang mengutip Pusat Penerangan Palestina, semua itu [kecaman dari States] hanyalah permainan semata.
Fakta ini didasarkan pada pengakuan Deputi Menteri Luar Negeri Israel, Dannny Ayalon, 'States tengah memanfaatkan krisis politik yang ada. Dengan cara itu, negara ini mengesankan diri sebagai mediator yang tidak berpihak. Friksi antara Israel dan States saat ini sama sekali tidak merusak hubungan kemitraan historis antara Tel Aviv dan Washington.'

Kalo misal mereka itu kuat, kenapa ga bertindak tegas?
Serangan balasan sih bukan sesuatu yang diharapkan, tetapi pemutusan hubungan bilateral dengan Israel bisa menjadi contohnya.
Mungkinkah states memutuskan hubungan bilateralnya dengan 'kaum Yahudi' itu?

Ga mungkin kawan....
Hal itu ga mungkin terjadi.
Secara kalian pasti tau kalo Israel itu 'anak emas'-nya states.

Ga percaya?
Nih gue buktiin..

Wapres States, Joe Biden pernah menjajikan dukungan penuh dari Washington terhadap Zionis-Israel. Dia bilang gitu saat melakukan pembicaraan dengan Presiden Shimon Peres. [hidayatullah.com, 22-3-10]

Hillary Clinton dalam pidatonya pada AIPAC, menyatakan bahwa komitmen States terhadap keamanan Israel masih 'tetap kuat'. [voa-news.com, 22-3-10]

Dan langsung pula dari presidennya, Obama selalu bertekad untuk menjamin sepenuhnya kepentingan dan keamanan Israel di Timur Tengah. Dia bilang gitu saat kampanyenya dulu sebelum pemilu.

Lha, saiki wis jelas tho...
Kurang bukti apa lagi coba?
Para petinggi negara aja udah nyatain gitu.
Ingat juga, berapa ribu States Troopers yang 'ditanam' di Timur Tengah?
Apa yang mereka lakukan selama ini?
Menjaga perdamaian kah?
Enggak kawan, mereka bukan seperti Power Rangers yang rela mati membela keadilan.
Mereka rela mati membela kepentingan negara dan golongan mereka.
Kalo istilah jawanya 'JARKONI, ISO NGAJARI ORA ISO NGELAKONI'.
Mereka punya Power Rangers tapi ga belajar dari Power Rangers.
Mereka punya Rambo tapi mereka ga bisa sebijak Rambo untuk membela yang benar.
Kata gue, Jasson, Billy, Jack, Triny, Kimberli, Alfa dan Zordon sekalipun bakal malu ama tindakan States tersebut.
Dan akhirnya Power Ranggers sekeluarga merantau dan berguru pada Wiro Sableng.
Lantas mereka mengenakan kaos bernomor punggung 212 sebagai seragam tempur baru.

Well, kenapa sih ada perang antara Ummah dan Zionis Yahudi?
Kita main sejarah dulu bentar.
Ngelirik asal muasal perang ini.

Alloh berfirman pada Surat Al Maidah ayat 64, yang artinya
'Orang-orang Yahudi berkata, "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan'

Yo kita simak kutipan dari adam.cikal.net [maaf saya belum ijin sebelumnya pak]
Sebuah peperangan akibat sengketa tanah yang tidak berkesudahan. Seakan tak mengenal waktu, perang antara Israel vs Palestina seakan telah menjelaskan kebenaran akan isi Al Qur’an tentang tanah tersebut.
Keinginan akan akuisi tanah (Israel) melawan perjuangan akan hak milik tanah (Palestina), inilah yang mendasari peperangan Israel dan Palestina. Belum begitu lama diingatan kita, ketika Amerika sebagai Polisi Dunia melalui PBB memberikan pengakuan terhadap kaumIsrael dan memberikan mereka tempat di tanah Arab dekat Jalur Gaza.
Namun, nampaknya ?
Apa yang dilakukan Amerika, hanyalah sebagai bentuk Politik Kekuasaan atas tanah yang sangat kaya akan minyak, serta bentuk dukungan kepada Kaum Israel untuk memecah Palestina dan menguasai Daerah tersebut.

Nah, tau kan gimana perang itu ada dari dulu ampe sekarang...
pertentangan antara mempertahankan tanah leluhur melawan ambisi menduduki untuk mencapai kejayaan.

Kini masalahnya adalah, apa yang musti kita lakukan setelah tau kekejian yang dilakukan orang Yahudi itu?

Dialog kah yang kita harus lakukan?
Dialog dengan Israel supaya mengadakan gencatan senjata.
Mengakhiri perang berkepanjangan yang hanya memakan korban saja.
Meminta bantuan DK PBB [termasuk States] dan seluruh negara di dunia untuk mengadakan perundingan damai.
Musti begitukah Ummah yang ada di Palestina dan kita yang masih berada di sini untuk menyudahi pertumpahan darah ini??

Bah....
Wake up, guys....
Bukan itu yang kita perlukan...

Kita sudah pernah menempuh cara seperti di atas.
Dan kalian pasti udah tau hasilnya kan, nihil, ga guna dan ga efektif.
Ingat, dulu pernah ada perjanjian gencatan senjata antara Palestina dan Israel, tapi apa yang terjadi?
Selama 22 hari, saudara kita dikepung, dibombardir, diporak porandakan, diputus supply hidupnya, diancam jiwanya bahkan saat beribadah sekalipun oleh Zionis zionis tak beradab macam Israel itu.

Apa kita pantas memberi ampun pada kaum yang telah membantai Ummah secara keji?
Anak kecil, remaja, dewasa bahkan ibu hamil sekalipun tak luput dari sasaran tembak mereka.

Dalam perang, jurnalis dan relawan dari RedCross yang bertindak netral pun juga mereka bantai.

Terlihat kah titik terang ato seberkas cahaya yang nampak dari metoda perdamaian tersebut?
Naif banget kalo kita masih melanjutkan cara gitu.

Seperti udah dijelaskan, Yahudi itu kaum pembangkang yang ulung, menggunakan kecerdasan mereka untuk melakukan tipu muslihat.

Kita udah ga bisa lagi bergantung pada bangsa bangsa lain selain Ummah Alloh.
Kita ga mungkin bergantung pada bangsa yang hanya bisa mengkecam dengan keras serta mengutuk perbuatan brutal Israel.
Kita ga bisa minta bantuan States dan komplotannya untuk mengadakan resolusi damai.
Kenapa ga bisa?
Karena sebenarnya Israel itu 'anak emas' dari States.
Gue pernah baca gini, ibarat dalam kontrakan rumah, Israel itu anak emas sedangkan States itu induk semangnya.
Mana ada States bakal bertindak dan men-stop supply mereka ke Israel kalo mereka masih butuh minyak dari Israel.

Mustinya kita itu memusuhi States sebagaimana kita memusuhi Israel.
Masak kita memusuhi pengedar narkoba tapi malah menjunjung dan menyanjung bandar narkobanya, umpamanya gitu.
Perlukah kita berbangga diri kalo misal presiden States yang sekarang ini pernah tinggal di Indonesia?
Sama aja pertanyaan gini, apakah Jerman bangga karena artis muda Indonesia yang fenomenal itu pernah tinggal di sana?
Jawabannya, sorry morry dorry la yaw....
Ga ada hal yang perlu kita banggakan dari seorang Obama, orang yang menjamin keamanan dan kepentingan Israel.

Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menolong saudara kita di Palestina?

Mari ikut gue flashback bentar...

Dulu Palestina pernah diduduki oleh kaum Salibis.
Sebelumnya, siapa sih kaum Salibis itu??
Secara umum, kaum Salibis itu kaum Nasrani.
Kaum yang dari dulu selalu berusaha untuk menjatuhkan agama Alloh...
'Mereka (orang-orang kafir itu) menghendaki untuk memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut mereka, dan Allah terus menyempurnakan cahaya (agamaNya) walaupun orang-orang kafir tidak suka'[surat Ash-Shaf ayat 8]

Mereka [kaum Salibis] membuat kerusakan di Palestina dan berusaha untuk menghancurkan Masjid Al Aqsa, betapa kejinya.
Lantas apa yang dilakukan saudara muslim kita di kala itu?
Di samping protes pembebasan Al Aqsa, mereka juga menyiapkan pasukan, mobilisasi tentara mukmin di bawah kepemimpinan Shalahuddin, wali Mesir dan Syam saat itu.
Perang lah yang mereka lakukan.
Hasilna?
Al Aqsa berfungsi kembali sebagai tempat ibadah Ummah.
Sukses, berhasil karena tindakan nyata dan kongkrit oleh kaum mukmin.

Kalo kita ngaca dari syuhada yang telah berjuang mendahului kita, jelas, yang harus kita lakukan adalah JIHAD FISIK!!!!!
ANGKAT SENJATA...
LANGKAH KONGKRIT YANG NYATA...

Sesuai firman Alloh..
'Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar' [Al Quran surat Al Maidah ayat 33]

'Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir' [Al Quran surat Al Baqarah ayat 191]

'Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman' [Al surat At Taubah ayat 14]

Saudara saudaraku sekalian, sudah jelas kan apa yang harus kita lakukan...
Angkat senjata tumpas kaum Yahudi..
Bukan cuma Israel yang harus kita tumpas...
States harus kita musnahkan juga...

Coba kaji ayat berikut...
'Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran' [Al Quran surat Al Anfaal ayat 57]

Tanpa bantuan bangsa barat, Israel bukanlah negara yang bisa menginjak kita seperti ini.
Tanpa ada suntikan dari negara barat, mereka bukan lawan yang berat bagi Ummah.
Topangan Inggris di awal pendiriannya dan sokongan States yang setia menyuapi dari kecil ampe bangkotan gini.
Dan sebenarnya, jika Ummah bersatu dan dipimpin oleh Khilafah Ar Rasyid, mau Israel disokong sapapun, they [ Israel and the others] can't break Islam because victory is promised from Alloh... [ngutip dari Soldier of Alloh, ya syaraa, thanks for that lyrics, lets bring Islam back]

Semoga tulisan gue ini bisa menggetarkan jiwa dan nyali kita...
Resonansi terjadi karena adanya kesamaan frekuensi antara benda yang sedang bergetar dengan benda yang diam dan berakibat benda diam tersebut bergetar seperti benda yang telah bergetar sebelumnya.
Mari bersatu untuk tegakkan agama Alloh...

Wassalamualaikum...

Newer Posts Older Posts